Vaksin Covid-19 Bakal Bawa Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 3 Persen di 2021


 Sekitar 1,2 juta vaksin Covid-19 bermerk Sinovac asal China landing di Indonesia pada Minggu (8/12/2020) jam 21.30 WIB.

mudahnya mendapatkan protein nabati dari makanan ini

Kehadiran vaksin ini disongsong oleh pemerintahan selaku usaha awalnya untuk mengembalikan ekonomi dan kesehatan warga di tengah-tengah wabah.


Kedatangan vaksin sempat digadang-gadang dan ditunggu selaku game changer untuk menjungkirbalikkan kondisi yang berlangsung sekarang ini. Walau, ada vaksin dipandang tidak punya pengaruh berarti pada perekonomian Indonesia, dengan beberapa catatan tentu saja.


"Ini kan yang tiba Sinovac, ya. Kan tes klinisnya masih ditanyakan, sesaat yang dianggap itu kan Pfizer," tutur ekonomi Insitute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira waktu dikontak Liputan6.com, Selasa (8/12/2020).


Bhima menyorot distribusi vaksin yang mempunyai potensi tambah mahal daripada harga vaksinnnya tersebut, ingat keadaan geografis Indonesia. Lantas, jumlah warga yang banyak harus juga jadi fokus dalam distribusi vaksin.


"Apa mereka yang rawan dan punyai penyakit bawaan bisa fokus, sesaat kan vaksin yang tiba masih sendikit," kata Bhima.


Distribusi vaksin harus juga memerhatikan kelompok kelas menengah bawah. Mereka harus ditegaskan memperoleh vaksin dengan adil, hingga tidak ada tertimpangan sosial. Minimal, pemerintahan harus sediakan Rp 75 triliun untuk ongkos vaksinasi masal dari perkiraan 70 % warga yang perlu divaksin.


Sesaat, bujet kesehatan tahun depannya dipotong cukup mencolok. Mencuplik catatan Liputan6.com, bujet berbelanja kesehatan di 2021 dipotong sampai 20,1 % dari Rp 212,5 triliun pada 2020 jadi Rp 169,7 triliun di 2021.


"Sesungguhnya jika ngomong 'game changer' masalah vaksin ini cukup terlalu berlebih. Sebab walau ada vaksin, Covid-19 ini kan masalahnya makin naik, tempo hari sempat sentuh 8.000 lebih. Ini tetap tunda kelas menengah untuk berbelanja, sebab mereka takut untuk keluar," terangnya.


Oleh karena itu, Bhima memproyeksi, perkembangan perekonomian Indonesia tahun depannya akan ada di range 2,5 % sampai 3 % walau ada vaksin.


"Tidak dapat raih 5 % di 2021. Prediksinya 2,5 sampai 3 %," katanya.


Makin tingginya angka positif Covid-19 di Indonesia membuat keinginan segara ditemukan vaksin makin tinggi. Tetapi ada beberapa dampak dari tes klnis III calon vaksin, bagaimana nasibnya di depan?


Postingan populer dari blog ini

How to Develop an Unstoppable Freestyle Kick

Kim said before a toast at a state dinner with Putin that he is “certain that the Russian people and its military will emerge victorious in the fight to punish the evil forces that ambitiously pursues hegemony and expansion.”

maintain personal levels of prosperity in this new world